LOADING

Type to search

Einstein: Sebuah Puisi dan Dunia Sains

Einstein (1879-1955), sebagaimana kita ketahui, adalah salah seorang saintis terbesar sepanjang masa. Bahkan, setelah mempelajari jaring pemikiran Stephen Hawking yang beredar di akhir abad 20, kebesaran Einstein tidak sedikitpun berkurang. Ia adalah seorang ilmuan yang memiliki pemikiran cemerlang sekaligus berkepribadian jenuin.

Kecemerlanganya termanifestasi ketika ia berhasil memecahkan persoalan teoritik berkaitan dengan persoalan gelombang-partikel pada medan elektromagnetik yang tidak bisa ditangani oleh mekanika klasik Newton, hingga berujung pada dirumuskannya pemodelan teori gravitasi baru untuk menjelaskan alam semesta yang dikenal dengan teori Relativitas Umum (E:MC2). Tentu, untuk sampai padat titik itu Einstein membutuhkan waktu dan menyelesaikannya dari rumus ke rumus dengan tekun.

Kepribadiannya yang jenuin nampak dari sikapnya yang bisa sangat mandiri dari kalangan saintis Jerman lainnya yang tengah turut mendorong proyek penelitian pemerintah ultranasionalis Nazi dalam pembuatan senjata atom, menyarankan kepada Amerika untuk melakukan penelitian yang sama untuk menangkal ideologi fasisnya, dan sekaligus tetap tidak menyetujui segala kemungkinan proyek senjata nuklir diluncurkan oleh Amerika demi kepentingan perang serupa yang akan sama mencederai nilai-nilai kemanusiaan yang universal.

Sebagaimana orang pada umumnya, Einstein juga dikabarkan memiliki kehidupan percintaan yang tidak berliku. Einstein sempat memiliki teman wanita selain istrinya. Mereka nampak begitu mesra dan penuh gairah sebagaimana tercermin dalam film Einstein and Eddington. Bahkan, Einstein pernah mengatakan terkait hubungan dengan istrinya sebagai “cinta yang tersesat dan kehidupan yang hilang.”

Di luar dari itu semua, Sedikit sekali orang dan kalangan yang tahu, bahwa ternyata Einstein juga pernah menuliskan sebuah puisi yang menarik sebagai tanggapan atas perayaan ulang tahun yang diadakan oleh International Committe on Intellectual Coorporation (ICIC) baginya. Sebagai pegiat puisi, sudah sepatutnya kita tahu dan tidak melewatkan fakta ini: sebuah puisi yang begitu menunjukkan bahwa Einstein adalah manusia biasanya yang bisa menjadi begitu sentimentil ketika tersentuh oleh perasaan hangat yang tercermin dari kasih kemanusiaan.

Berikut transkip dan terjemah puisi yang ditulis tangan oleh Einstein sendiri:

Jeder zeiget sich mir heute
Von der allerbesten Seite
Und von nah und fern die Lieben
Haben rührend mir geschrieben
Und mit allem mich beschenkt
Was sich so ein Schlemmer denkt.
Was für den bejahrten Mann
Noch in Frage kommen kann
Alles naht mit süssen Tönen
Um den Tag mir zu verschönen,
Selbst die Schnorrer ohne Zahl
Widmen mir ihr Madrigal.
Drum gehoben fühl ich mich
Wie der stolze Adlerich.
Nun der Tag sich naht dem End
Mach ich euch mein Kompliment
Alles habt ihr gut gemacht
Und die liebe Sonne lacht.

 

(English translation UNESCO version)

Everyone shows their best face today,
And from near and far have sweetly written,
Showering me with all things one could wish for
That still matter to an old man.
Everyone approaches with nice voices
In order to make a better day of it,
End even the innumerable spongers have paid their tribute.
And so I feel lifted up like a noble eagle.
Now the day nears its close and I send you my compliments.
Everything that you did was good, and the sun smiles.

(Terjemah Indonesia Shiny.ane el’poesya)

Hari ini, semua orang menunjukkan dirinya kepada saya
lewat sikap yang terbaik
Dan orang-orang terkasih baik dari dekat maupun jauh
telah menulis dengan begitu menyentuh kepada saya,
dan memberi segalanya;
Seorang yang haus pemikiran
Seorang tua
yang masihkah bisa dijadikan sandaran?
Semuanya mendekat dengan begitu manis
Untuk mencerahkan hariku
Bahkan seorang pengamen tak dikenal
Menyanyikan sebuah Madrigal yang didedikasikan bagi saya.
Itulah mengapa saya merasa tersanjung
Seperti seekor elang yang penuh kebanggaan.
Sekarang hari akan segera berakhir
Saya memuji kalian
Kalian telah melakukan semuanya dengan baik
Dan matahari yang indah pun ikut tersenyum.

 

Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

AVANT PROPOSE


Puisi berasal dari bahasa Yunani, Poiein (buat/making) dengan tambahan -is (aktivitas) di belakangnya. Poiein+is, Poiesis (aktivitas membuat ulang). Kata ini digunakan dalam banyak konteks yang tak hanya pada pekerjaan seni atau lebih khusus seni berbahasa; pada kerja manufaktur hingga dalam penerapan ilmu kedokteran. Contoh yang paling sering saya bawa misalnya pada kata Hematopoiesis (proses natural pembuatan ulang darah: proses pengembangan darah di dalam tubuh yang melibatkan pembelahan hingga diferensiasi kefungsian sel). Akan tetapi, dalam hal ini baiklah kita batasi saja pada kegiatan seni membentuk ulang bahasa, yangmana, para pemikir Yunani ...

Klik Di sini

 

This will close in 0 seconds