Christmas Carol
by Paul L Dunbar
Ring out, ye bells!
All Nature swells
With gladness at the wondrous story,—
The world was lorn,
But Christ is born
To change our sadness into glory.
Sing, earthlings, sing!
To-night a King
Hath come from heaven’s high throne to bless us.
The outstretched hand
Over all the land
Is raised in pity to caress us.
Come at his call;
Be joyful all;
Away with mourning and with sadness!
The heavenly choir
With holy fire
Their voices raise in songs of gladness.
The darkness breaks
And Dawn awakes,
Her cheeks suffused with youthful blushes.
The rocks and stones
In holy tones
Are singing sweeter than the thrushes.
Then why should we
In silence be,
When Nature lends her voice to praises;
When heaven and earth
Proclaim the truth
Of Him for whom that lone star blazes?
No, be not still,
But with a will
Strike all your harps and set them ringing;
On hill and heath
Let every breath
Throw all its power into singing!
(Diterjemahkan oleh Shiny.ane elpoesya)
Christmas Carol
Berdering, hai lonceng!
Semua Alam membengkak
Dengan senang hati pada cerita yang menakjubkan,—
Dunia terkutuk,
Tetapi Kristus telah lahir
Untuk mengubah kesedihan kita menjadi kemuliaan.
Bernyanyilah, penduduk bumi, bernyanyi!
Malam ini seorang Raja
Telah datang dari tahta surga yang tinggi untuk memberkati kita.
Tangan terulur
Melampaui semua tanah
Dibesarkan dengan kasih untuk membelai kita.
Datanglah pada panggilannya;
Bergembiralah semuanya;
Pergi dengan duka dan kesedihan!
Paduan suara surgawi
Dengan api suci
Suara mereka meninggi dalam lagu-lagu kegembiraan.
Kegelapan pecah
Dan Fajar terbangun,
Pipinya diliputi kilau merah muda.
Batu dan batu
Dengan nada suci
Bernyanyi lebih manis dari kicauan
Lalu kenapa kita harus
Dalam diam menjadi,
Ketika Alam meminjamkan suaranya untuk pujian;
Ketika langit dan bumi
Nyatakan kebenaran
Tentang Dia untuk siapa bintang tunggal itu berkobar?
Tidak, jangan diam,
Tapi dengan kemauan
Pukul semua harpa Anda dan atur agar berbunyi;
Di bukit dan kesehatan
Biarkan setiap napas
Lemparkan semua kekuatannya ke dalam nyanyian!
Paul Laurence Dunbar (27 Juni 1872 – 9 Februari 1906) adalah penyair, novelis, dan dramawan berkebangsaan Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Lahir di Dayton, Ohio, dari orang tua yang mengalami masa pebudakan di Kentucky sebelum Perang Saudara Amerika Serikat, Dunbar memulai menuliskan cerita pendek sejak usia dini dan menempuh pendidikan literasi. Dia memublikasikan puisinya pada usia 16 tahun di surat kabar Dayton
Puisi berasal dari bahasa Yunani, Poiein (buat/making) dengan tambahan -is (aktivitas) di belakangnya. Poiein+is, Poiesis (aktivitas membuat ulang). Kata ini digunakan dalam banyak konteks yang tak hanya pada pekerjaan seni atau lebih khusus seni berbahasa; pada kerja manufaktur hingga dalam penerapan ilmu kedokteran. Contoh yang paling sering saya bawa misalnya pada kata Hematopoiesis (proses natural pembuatan ulang darah: proses pengembangan darah di dalam tubuh yang melibatkan pembelahan hingga diferensiasi kefungsian sel). Akan tetapi, dalam hal ini baiklah kita batasi saja pada kegiatan seni membentuk ulang bahasa, yangmana, para pemikir Yunani ...
This will close in 0 seconds